Kamis, 16 Februari 2012

Mushaf Al-Qur'an Tertua di Dunia

Disebuah sudut gelap di ibukota negara Uzbekistan, Tashkent, terdapatsatu peninggalan paling bersejarah bagi umat Islam, yaitu Al-Qur'antertua di dunia. Al-Qur'an ini berasal dari masa pemerintahan khalifahketiga yaitu Utsman bin Affan.

Utsmanbin Affan merupakan perintis pembukuan Alquran pertama, setelahsebelumnya Al-Qur'an hanya dihafal atau ditulis di atas lembaran kayudan tulang unta. Pembukuan Al-Qur'an pertama ini dilakukan Utsman binAffan ketika berada di Madinah. Pembukuan Al-Qur'an ini selesai padatahun 651 atau 19 tahun setelah meninggalnya Rasulullah SAW.

Pembukuanini dilakukan Utsman untuk mencegah perselisihan dan perbedaan versidari ayat Alquran, sehingga beliau memutuskan untuk membukukannya. DiTashkent, Al-Qur'an ini disimpan di sebuah kawasan yang dikenal dengannama Hast-Imam sebuah lokasi yang jauh dari keramaian orang.

Letaklokasi penyimpanan Al-Qur'an ini berdekatan dengan makam ilmuwan dariabad ke-10, Kaffel Sashi. Penyimpanan Alquran ini berada di kawasanbangunan yang menjadi pusat aktivitas Mufti Uzbekistan atau pimpinankeagamaan tertinggi di negara ini.

Al-Qur'an tertulis pertama yang dibukukan ini sangatlah berharga, karenanya iadisimpan dalam sebuah lemari kaca yang menempel ke dinding. Sayangnya,karena sudah berusia ratusan tahun, Al-Qur'an ini tidak utuh lagi. Saatini yang tersisa hanya tinggal sepertiganya saja atau sekitar 250halaman lagi. Ayat-ayatnya ditulis dalam bahasa Hejaz dan ditulis diatas kulit rusa.

Disebutkanbahwa Khalifah Utsman membuat lima salinan dari Al-Qur'an ini danmenyebarkannya ke berbagai wilayah Islam. Selain yang ada di Tashkent,salinan lainnya juga masih tersimpan di Topkapi Palace di Istanbul,Turki.

Tidakjauh dari lokasi penyimpanan Al-Qur'an , ada juga sebuah rumah yangternyata menaungi benda bersejarah lainnya, yaitu helai rambutRasulullah SAW. Selain Al-Qur'an tertua, helai rambut ini juga menjadisalah satu koleksi bersejarah yang dimiliki Asia Tengah dalamketerkaitan mereka dengan sejarah Islam.

Dilokasi yang sama juga terletak perpustakaan yang menyimpan kekayaandengan koleksi bersejarahnya. ''Diperkirakan di perpustakaan itu adasekitar 20 ribu buku dan tiga ribu naskah,''ujar Ikram Akhmedov,asisten sang mufti.

Buku-bukuitu rata-rata adalah buku tentang sejarah abad pertengahan, astronomi,dan kedokteran. Namun ada juga Al-Qur'an dan buku-buku tentang ilmuhukum. ''Namun benda tertua di perpustakaan ini adalah Alquran yangberasal dari abad ketujuh atau dari masa pemerintahan khalifah Utsmanbin Affan,''jelasnya.

KeberadaanAl-Qur'an tertua di dunia ini mengingatkan kita betapa kawasan AsiaTengah memberikan peranan sangat penting dalam sejarah perkembanganagama Islam. Ini juga merupakan fakta yang tidak bisa dipungkiri, bahwaharta karun umat Islam berada di negara yang dulunya merupakan pecahannegara komunis terbesar di dunia, Uni Soviet.

Sejarahsampainya Al-Qur'an dari dinasti pemerintahan Utsman bin Affan keTashkent ini sangatlah luar biasa. Setelah kematian Utsman bin Affan,sebagian orang menyatakan bahwa Al-Qur'an ini dibawa oleh Ali bin AbiThalib ke Kuffah atau yang sekarang dikenal sebagai Irak.

Tujuhratus tahun kemudian, ketika Tamerlane (penakluk kawasan Asia Tengah)datang ke daerah ini, ia menemukan Al-Qur'an ini dan membawanya keibukotanya di Samarkand, Al-Qur'an ini berada di Samarkand lebih dariempat abad, hingga orang Rusia menaklukan kota ini pada tahun 1868.

Saatitu, Gubernur Rusia mengirimkan Alquran ini ke St Petersburg dimanaAl-Qur'an ini kemudian disimpan di perpustakaan kerajaan. Namun setelahpecahnya revolusi Bolshevik, Lenin yang sangat bernafsu menguasaidaerah umat Islam mengirimkan Al-Qur'an ini ke Ufa atau yang kemudiandikenal sebagai Bashkortostan.

Namunakhirnya, setelah berulang kali diminta oleh Muslim Tashkent, Al-Qur'anini akhirnya kembali lagi ke Asia Tengah pada tahun 1924. Sejak saatitu, Al-Qur'an ini ditempatkan di Tashkent dan berlangsung hingga saatini. Sejak awal keberadaannya, Al-Qur'an ini telah menarik banyak orangtermasuk petinggi umat Islam untuk mengunjunginya. Sehingga dirasakansangat aneh karena Alquran ini masih ditempatkan di lokasi tersebut.

Barangkaliini merupakan ketakutan pemerintahan Uzbekistan yang banyak diwarisioleh nilai-nilai dari era komunis Soviet. Hingga kini mereka masihtidak mempercayai Islam karenanya mereka juga masih memandang Islamdengan penuh kecurigaan.

Muftiyang juga mengelola serta menjaga keberadaan benda ini menyatakan bahwaAl-Qur'an ini tidak dipertontonkan dan dijaga agar tidak terlalumenarik banyak perhatian. Ini dilakukan untuk menjaganya dari hal-halnegatif yang mungkin terjadi.
<p>Your browser does not support iframes.</p>

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
') }else{document.write('') } }